artikel Bisnis

5 Jenis Rasio Keuangan yang Harus Diketahui Pebisnis Awam

5 Jenis Rasio Keuangan yang Harus Diketahui Pebisnis Awam | Memahami keuangan bisnis bukan hanya urusan bagian akuntansi. Sebagai pemilik usaha, Anda juga perlu tahu gambaran umum kondisi bisnis Anda. Salah satu cara paling sederhana adalah dengan melihat rasio-rasio keuangan. Rasio ini membantu Anda membaca situasi bisnis dari laporan keuangan tanpa perlu menjadi ahli keuangan. Ada lima jenis rasio keuangan yang umum dan penting untuk dipahami, terutama bagi pebisnis pemula.

Di MAB Consulting, kami sering mendampingi para pelaku usaha yang awalnya merasa kebingungan membaca laporan keuangan. Tapi setelah memahami rasio-rasio sederhana ini, mereka bisa mengambil keputusan dengan lebih tenang. Pendekatan kami pun mudah dipahami tanpa istilah rumit. Kami menyediakan jasa layanan konsultan keuangan dan akuntansi, pajak, maupun bisnis. Jika Anda ingin berdiskusi dengan kami, silahkan hubungi kami melalui nomor 0877 9419 2444.

Berikut adalah lima jenis rasio keuangan utama yang wajib Anda kenali:

  1. Rasio Likuiditas

Rasio ini mengukur seberapa mampu bisnis Anda membayar kewajiban jangka pendek. Jadi, ini soal apakah usaha Anda cukup punya uang tunai atau aset lancar untuk menutup tagihan dalam waktu dekat.

Contoh paling umum: Current Ratio (Rasio Lancar)

Rumus sederhananya: Aset Lancar ÷ Kewajiban Lancar

Mengapa penting?

Kalau rasio ini terlalu rendah, artinya bisnis bisa kesulitan bayar tagihan atau gaji karyawan. Tapi kalau terlalu tinggi juga bisa menunjukkan uang terlalu banyak mengendap, padahal bisa digunakan untuk berkembang.

  1. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas menunjukkan seberapa kuat bisnis Anda dalam jangka panjang—apakah bisnis terlalu banyak dibiayai utang atau masih dalam batas wajar.

Contoh paling umum: Debt to Asset Ratio (Rasio Utang terhadap Aset)

Rumusnya: Total Utang ÷ Total Aset

Mengapa penting?

Kalau utang terlalu besar dibanding aset, maka bisnis akan lebih rentan ketika kondisi ekonomi memburuk. Tapi kalau terlalu takut utang, bisa juga pertumbuhan bisnis jadi lambat. Jadi, keseimbangan penting.

  1. Rasio Profitabilitas

Rasio ini mengukur seberapa besar keuntungan yang benar-benar Anda hasilkan dari kegiatan usaha.

Contoh paling umum: Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

Rumusnya: Laba Bersih ÷ Pendapatan × 100%

Mengapa penting?

Bisnis bisa punya omzet besar, tapi belum tentu untung. Rasio ini memberi tahu apakah yang Anda hasilkan dari penjualan benar-benar memberikan laba. Kalau angkanya rendah, bisa jadi biaya operasional terlalu besar atau harga jual terlalu rendah.

  1. Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas mengukur seberapa efisien bisnis Anda dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

Contoh paling umum: Inventory Turnover (Perputaran Persediaan)

Rumusnya: Harga Pokok Penjualan ÷ Rata-rata Persediaan

Mengapa penting?

Jika barang terlalu lama menumpuk di gudang, itu bisa jadi beban. Tapi kalau terlalu cepat habis, bisa jadi tanda bahwa Anda perlu meningkatkan stok agar tidak kehilangan peluang penjualan. Rasio ini membantu mengukur keseimbangan itu.

  1. Rasio Pertumbuhan (atau Efisiensi)

Rasio ini mengukur seberapa cepat bisnis berkembang, biasanya dilihat dari peningkatan pendapatan, laba, atau jumlah pelanggan.

Contoh sederhana: Pertumbuhan Pendapatan Tahun ke Tahun

Rumusnya: (Pendapatan Tahun Ini – Tahun Lalu) ÷ Tahun Lalu × 100%

Mengapa penting?

Bisnis tidak hanya harus bertahan, tapi juga tumbuh. Rasio ini bisa menjadi acuan apakah strategi yang Anda jalankan membawa hasil nyata atau perlu dievaluasi.

Bagaimana Menggunakan Rasio Ini dalam Bisnis Anda?

  • Lakukan secara rutin: Hitung rasio-rasio ini setiap bulan atau kuartal untuk melihat perkembangan.
  • Bandingkan dari waktu ke waktu: Ini membantu Anda tahu apakah bisnis membaik atau menurun.
  • Gunakan untuk ambil keputusan: Misalnya, jika margin laba menurun, mungkin ada masalah di biaya produksi. Atau jika likuiditas menurun, mungkin perlu meninjau ulang kebijakan pembayaran.
  • Jangan terlalu kaku: Rasio adalah alat bantu, bukan patokan mutlak. Gunakan sebagai dasar pertimbangan, bukan sebagai satu-satunya penentu.

Kesimpulan

Meskipun terlihat seperti hal yang teknis, rasio-rasio ini sebenarnya sederhana jika dilihat dari sudut yang tepat. Bagi pebisnis awam, memahaminya bisa jadi langkah awal yang penting untuk menjalankan bisnis dengan lebih terarah dan bijak.

Kalau Anda merasa kesulitan menghitung atau membaca rasio-rasio ini sendiri, MAB Consulting siap membantu Anda memahami laporan keuangan secara ringan dan jelas. Tim kami akan mendampingi Anda bukan hanya secara teknis, tapi juga dalam mengambil langkah strategis yang sesuai dengan kondisi usaha Anda. Hubungi MAB Consulting di nomor 0877 9419 2444 dan dapatkan spesial potongan harga bagi Anda para pembaca setia blog kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *