artikel Bisnis

Kenapa Bisnis Untung Tapi Tidak Ada Uang di Rekening?

Kenapa Bisnis Untung Tapi Tidak Ada Uang di Rekening? Dalam dunia usaha, tidak sedikit yang pernah mengalami situasi seperti laporan penjualan menunjukkan angka yang menjanjikan, keuntungan terlihat cukup besar, tapi ketika membayar gaji, sewa, atau supplier rekening kosong. Mungkin juga saldo bisnis justru menipis, bahkan minus, meskipun secara catatan akuntansi perusahaan sedang “untung”.

Masalah ini sering terjadi, terutama di bisnis skala kecil hingga menengah. Untung secara laporan belum tentu berarti uang tunai tersedia. Dan jika hal ini terus dibiarkan, bukan hanya mengganggu operasional harian, tapi juga bisa membuat bisnis kehilangan momentum atau bahkan terjebak dalam utang.

MAB Consulting salah satu perusahaan jasa konsultasi bisnis terbaik di Surabaya. Kami dapat mendampingi pemilik usaha agar benar-benar memahami ke mana aliran uang berjalan. Hal apa yang perlu diperbaiki, serta bagaimana menyusun sistem keuangan yang tidak hanya mencatat untung, tapi juga menjaga arus kas tetap sehat. Layanan seperti penyusunan sistem pembukuan, hingga pelatihan operasional keuangan menjadi solusi nyata yang sudah diterapkan banyak klien kami. Hubungi kami melalui nomor 0877 9419 2444 untuk konsultasi lebih lanjut.

Laba Bukan Berarti Ada Uang

Pertama-tama, penting untuk membedakan antara “laba” dan “kas”. Laba adalah hasil dari penjualan dikurangi biaya, seperti yang tercatat dalam laporan laba rugi. Tapi uang tunai atau kas adalah jumlah yang benar-benar tersedia untuk digunakan saat ini.

Misalnya, Anda mencatat penjualan dalam jumlah besar, tapi pembayaran dari pelanggan baru diterima bulan depan. Dalam laporan, angka penjualan sudah masuk, tapi uangnya belum benar-benar ada. Ini menyebabkan selisih besar antara catatan untung dan kenyataan di rekening.

Beberapa Penyebab Umum Kenapa Bisnis Untung Tapi Uangnya Tidak Ada antara lain :

1. Penjualan dengan Kredit atau Tempo

Ketika pelanggan membeli produk atau jasa dengan sistem pembayaran bertahap atau tempo, penjualan tetap dicatat sebagai pendapatan. Tapi uangnya belum masuk. Akibatnya, laporan terlihat positif, namun uang tunai belum bertambah.

2. Piutang yang Tidak Tertagih

Banyak bisnis kecil yang tidak memiliki sistem penagihan yang terjadwal. Ketika penagihan tidak lancar, uang yang seharusnya sudah diterima jadi tersendat. Akhirnya, bisnis kehabisan kas padahal seharusnya dana itu sudah tersedia.

3. Terlalu Banyak Stok

Pembelian stok dalam jumlah besar tanpa perhitungan bisa membuat uang tunai habis di depan. Nilai stok memang jadi aset, tapi belum jadi kas sampai benar-benar terjual.

4. Pengeluaran Operasional yang Tidak Dikendalikan

Gaji, sewa, listrik, internet, transportasi, dan belanja harian, semua itu bisa jadi penyebab utama “hilangnya” kas jika tidak dikontrol. Kadang-kadang, pengeluaran ini berlangsung secara rutin tanpa disadari besar akumulasinya.

5. Investasi Tanpa Perhitungan Cash Flow

Beli peralatan baru, merenovasi toko, atau membuka cabang adalah langkah besar. Tapi jika dilakukan tanpa analisis kas, hal-hal ini bisa menguras uang tunai dan menyebabkan bisnis kekurangan dana untuk kebutuhan pokok.

6. Tidak Ada Proyeksi Keuangan

Banyak pelaku usaha hanya fokus pada laporan penjualan atau keuntungan tanpa membuat rencana kas. Padahal, proyeksi kas bisa membantu melihat apakah di minggu depan akan ada kekurangan uang untuk gaji, pembelian, atau tagihan rutin.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Jika Anda pernah berada di posisi ini, laporan untung tapi uang tidak ada maka jangan panik. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki dan mencegah situasi ini:

  • Mulai Catat Arus Kas Harian
    Catat semua pemasukan dan pengeluaran, sekecil apa pun. Ini akan membantu Anda memahami ke mana perginya uang setiap hari.
  • Susun Jadwal Penagihan Piutang
    Jangan hanya menunggu pelanggan membayar. Buat sistem pengingat sebelum jatuh tempo agar pembayaran dilakukan tepat waktu.
  • Kontrol Pengeluaran Tetap dan Rutin
    Evaluasi setiap biaya operasional bulanan. Apakah semua memang masih relevan dan produktif?
  • Buat Proyeksi Kas Mingguan dan Bulanan
    Jangan hanya merencanakan penjualan, tapi juga kapan uang akan masuk dan kapan akan keluar.
  • Gunakan Sistem Keuangan yang Terintegrasi
    Aplikasi seperti sistem ERP atau software akuntansi bisa mempermudah pencatatan dan pelaporan. Anda bisa melihat cash flow secara real time tanpa harus mengerti akuntansi.

Kenapa Butuh Bantuan Profesional?

Mengelola laporan keuangan dan arus kas bukan hanya soal mencatat uang masuk dan keluar. Ini soal membaca kondisi keuangan secara menyeluruh dan membuat keputusan yang benar di waktu yang tepat. Itulah mengapa peran konsultan seperti MAB Consulting menjadi penting.

MAB bukan hanya memberikan jasa konsultasi biasa. Mereka benar-benar turun tangan mendampingi Anda menyusun alur kerja, menetapkan sistem pembukuan yang sesuai, hingga implementasi software keuangan. Bahkan untuk pemilik usaha yang belum familiar dengan pembukuan sekalipun, kami mampu menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami.

Jangan Tunggu Sampai Bisnis Jatuh

Jika Anda sedang mengalami kondisi di mana laporan menunjukkan bisnis Anda untung, tapi uang di tangan tidak pernah cukup, ini saatnya memperbaiki sistem keuangan Anda. Jangan tunggu sampai operasional terganggu atau modal benar-benar habis.

Hubungi MAB Consulting melalui nomor 0877 9419 2444. dan dapatkan potongan harga secara khusus bagi Anda pembaca setia blog kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *