artikel Bisnis

Banyak Startup Gagal Setelah Dapat Pendanaan. Cari Tau Disini !

Dalam beberapa waktu terakhir, Kementerian Keuangan Republik Indonesia meluncurkan kebijakan baru dengan mengucurkan dana ke bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dengan total nilai 200 Triliun. Tujuannya jelas, untuk mendorong kemudahan akses kredit bagi pelaku usaha dan masyarakat luas. Langkah ini diharapkan bisa memperkuat perekonomian nasional. Termasuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan startup di berbagai daerah. Namun, kemudahan akses terhadap pembiayaan bukan jaminan keberhasilan usaha. Banyak bisnis yang justru tumbang tidak lama setelah memperoleh pendanaan, baik dari kredit, investor, maupun lembaga lain. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengapa hal tersebut bisa terjadi, agar pelaku usaha bisa lebih bijak dalam mengelola dana yang diterima.

Startup yang berhasil memperoleh pendanaan biasanya dianggap sudah melewati satu tahap kritis. Namun realitas menunjukkan bahwa banyak startup tetap gagal meskipun sudah mendapat modal. Ada faktor-faktor yang sering diabaikan oleh pendiri (founders), tim manajemen, atau investor sendiri.

Sebagai konsultan bisnis dan manajemen, MAB Consulting membantu startup dan usaha kecil menengah dalam merancang strategi pertumbuhan yang realistis, mengelola keuangan, dan meningkatkan efektivitas operasional. Dengan memahami alasan-alasan kegagalan startup setelah pendanaan, MAB Consulting dapat memberi masukan konkret untuk pencegahan dan pemulihan bagi klien-kliennya. Namun jika Anda ingin berkonsultasi lebih private dengan kami, HUBUNGI KAMI di nomor 087794192444.

Penyebab Startup Gagal Setelah Mendapat Pendanaan

  • Tidak ada product-market fit (kebutuhan pasar tidak jelas/kurang nyata)

Seringkali startup membangun produk atau layanan berdasarkan ide yang menarik, tetapi belum cukup memahami apakah pasar benar-benar membutuhkan solusi itu. Jika produk tidak menyelesaikan masalah nyata atau kalau target pasar terlalu sempit atau terlalu umum, maka pertumbuhan akan sulit. Bahkan jika dana sudah banyak, tanpa pelanggan atau pengguna yang konsisten, usaha sulit bertahan.

  • Pengelolaan keuangan buruk

Dana yang diperoleh bisa cepat habis bila penggunaan uang tidak dikontrol. Pengeluaran untuk tim, pemasaran, penyewaan kantor, bahkan pembelian infrastruktur bisa melonjak tanpa disertai capaian yang jelas. Banyak startup yang menghabiskan dana besar sebelum mencapai target seperti pemasukan yang stabil, efisiensi operasional, atau ukuran pengguna minimal.

  • Scaling terlalu cepat (pertumbuhan yang dipaksakan)

Setelah mendapat dana, ada tekanan untuk tumbuh cepat seperti memperbesar tim, memperluas wilayah, meningkatkan pemasaran. Jika ekspansi ini dilakukan sebelum bisnis stabil, sistem internal belum siap, tim belum terbiasa dengan volume kerja besar, kualitas produk atau layanan bisa menurun. Akhirnya startup kehilangan kontrol terhadap operasionalnya sendiri.

  • Fokus terlalu ke pertumbuhan pendapatan tanpa memperhatikan profitabilitas

Banyak startup dan investor senang melihat pertumbuhan pendapatan yang tinggi. Tapi jika setiap unit produk atau layanan dijual dengan margin rendah atau bahkan merugi, pertumbuhan pendapatan tersebut tak akan bertahan lama. Nilai hidup pelanggan (lifetime value) bisa lebih kecil dibanding biaya memperoleh pelanggan (customer acquisition cost). Jika tidak seimbang, kondisi keuangan bisa memburuk.

  • Tim dan kepemimpinan yang belum siap untuk fase berikutnya

Membangun sebuah startup di tahap ide atau awal tidak sama dengan mengelola perusahaan yang lebih besar. Pemimpin harus mampu mentransformasi struktur organisasi, menetapkan sistem pelaporan, membagi tanggung jawab, mengelola konflik internal, dan menjaga budaya kerja yang baik. Kadang founders tetap memakai gaya “semua dikerjakan sendiri” atau tidak mengatur delegasi dengan baik. Ini bisa memperlambat pengambilan keputusan atau bahkan menyebabkan kegagalan operasional.

  • Kurangnya umpan balik dari pelanggan / tidak mendengarkan pasar

Startup yang sudah mendapat dana kadang terlalu percaya diri dan berhenti mendengarkan apa yang pelanggan butuhkan. Mereka melanjutkan roadmap produk yang sudah dirancang tanpa revisi berdasarkan masukan pasar. Hal ini bisa menyebabkan produk tidak relevan, fitur yang kurang digunakan, atau layanan yang tidak dipahami oleh pengguna.

  • Kesalahan pengambilan keputusan dan kurang adaptasi

Lingkungan bisnis bisa berubah: pesaing muncul, preferensi konsumen berubah, kondisi ekonomi memburuk, regulasi baru muncul. Startup yang gagal beradaptasi atau terlalu lama mempertahankan strategi awal padahal sinyal dari pasar sudah berbeda, akan kesulitan. Pengambilan keputusan yang lambat dan kurang data juga memperburuk kondisi.

Kesimpulan : Bagaimana MAB Consulting Bisa Membantu

Banyak startup gagal setelah mendapat pendanaan bukan karena kurangnya modal saja, melainkan kombinasi dari faktor internal dan eksternal. Memiliki dana besar memang membantu, tetapi kalau tidak diikuti dengan model bisnis yang kuat, manajemen keuangan yang bijak, fokus pada pelanggan, tim yang tepat, dan kemampuan adaptasi, startup bisa tetap gagal.

Jika Anda adalah pendiri startup atau bagian dari tim pengembangan usaha, memahami faktor-faktor di atas adalah langkah awal yang penting. Di sinilah MAB Consulting hadir sebagai mitra. MAB Consulting bisa membantu startup:

  • Melakukan evaluasi terhadap model bisnis dan product-market fit
  • Membuat rencana keuangan yang realistis dan kontrol pengeluaran (cash flow, cost structure)
  • Merancang strategi pertumbuhan yang terukur, membangun tim dan proses operasional yang siap mengelola skalalebih besar
  • Membantu analisa pasar dan adaptasi terhadap perubahan pasar

Tidak hanya itu, MAB Consulting merupakan perusahaan konsultan yang mengusung konsep #OneStopConsultingSystem dimana kami menyediakan layanan yang lengkap untuk mendampingi para perusahaan bertumbuh. Layanan yang tersedia adalah jasa konsultasi pajak dan keuangan, jasa konsultasi sistem akuntansi, jasa pengembangan SDM, dan audit keuangan. Tunggu apalagi, yuk segera diskusi dengan kami tentang bisnis mu, melalui nomor 0877 9419 2444.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *