Audit

Temuan Audit yang Paling Sering Terjadi dan Cara Mengantisipasinya

Temuan Audit yang Paling Sering Terjadi dan Cara Mengantisipasinya | Bagi banyak perusahaan, audit adalah momen yang menegangkan. Bukan hanya karena akan ada pihak eksternal yang “membedah” data dan proses bisnis, tapi juga karena hasil audit bisa berdampak langsung pada reputasi, kinerja internal, hingga posisi perusahaan di mata investor atau pihak pajak.

Namun, audit sebenarnya bukan untuk mencari kesalahan. Tujuan utamanya adalah membantu perusahaan menemukan celah, memperbaiki sistem, dan memastikan bisnis berjalan sesuai standar yang seharusnya. Sayangnya, masih banyak perusahaan yang menghadapi temuan-temuan berulang karena belum memiliki sistem kontrol internal yang memadai.

Jika Anda membutuhkan bantuan untu audit internal, MAB Consulting siap membantu. Kami merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak dibidang konsultasi perpajakan, keuangan , akuntansi dan audit. Memiliki tim profesional yang sudah berpengalaman menghandle berbagai klien di berbagai bidang usaha. Jangan tunda lagi, HUBUNGI KAMI melalui nomor 0877 9419 2444 untuk mendapat informasi lebih lanjut.

Berdasarkan pengalaman banyak konsultan, termasuk tim MAB Consulting yang kerap melakukan audit internal maupun pendampingan audit, berikut adalah temuan audit yang paling sering terjadi, lengkap dengan cara mengantisipasinya secara praktis.

1. Rekonsiliasi Kas & Bank Tidak Rutin

Temuan umum: Saldo kas dan rekening bank dalam laporan keuangan berbeda dengan data aktual. Bahkan kadang tidak ada rekonsiliasi bulanan yang dilakukan.

Risiko: Kesalahan pencatatan, penyalahgunaan dana, dan laporan keuangan yang tidak valid.

Solusi:

  • Terapkan prosedur rekonsiliasi bank bulanansecara disiplin.
  • Gunakan software akuntansi seperti Accurate yang dapat membantu mencocokkan transaksi otomatis.
  • Tunjuk PIC (penanggung jawab) khusus yang melakukan rekonsiliasi dan membuat laporan tertulis.

2. Dokumen Pendukung Transaksi Tidak Lengkap

Temuan umum: Banyak transaksi (baik pembelian, penjualan, maupun pembayaran) tidak disertai dokumen lengkap seperti invoice, PO, delivery order, atau kuitansi.

Risiko: Sulit melakukan verifikasi, rawan fraud, dan tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Solusi:

  • Terapkan arsip digital terpusat, misalnya lewat Google Drive atau sistem akuntansi.
  • Gunakan SOP yang mewajibkan kelengkapan dokumen sebelum transaksi bisa diproses.
  • Lakukan audit internal bulanan untuk mengecek minimal 10% transaksi secara acak.

3. Tidak Ada Pemisahan Tugas 

Temuan umum: Satu orang memegang beberapa fungsi penting sekaligus—misalnya mengelola kas, mencatat jurnal, dan menyetujui pengeluaran.

Risiko: Terjadinya kecurangan atau manipulasi yang sulit terdeteksi.

Solusi:

  • Pisahkan fungsi otorisasi, eksekusi, dan pencatatan dalam tim berbeda.
  • Jika tim masih kecil, buat sistem double check atau persetujuan dua pihak.
  • Gunakan fitur approval dalam sistem akuntansi untuk membatasi akses transaksi.

4. Pencatatan Aset Tetap Tidak Akurat

Temuan umum: Banyak aset yang tercatat tidak sesuai kondisi sebenarnya. Ada aset yang sudah rusak tapi masih tercatat aktif, atau sebaliknya, aset yang belum tercatat di laporan.

Risiko: Nilai kekayaan perusahaan tidak valid, depresiasi tidak akurat, dan potensi audit pajak yang bermasalah.

Solusi:

  • Lakukan stock opname aset tetapsetidaknya setahun sekali.
  • Gunakan sistem pelabelan aset dengan QR code atau nomor inventaris.
  • Update tabel aset dan penyusutan secara berkala dalam software akuntansi.

5. Piutang Usaha yang Sudah Lama Tidak Tertagih

Temuan umum: Banyak perusahaan menyimpan piutang yang sudah bertahun-tahun tidak tertagih, tapi masih tercatat penuh dalam laporan.

Risiko: Laporan laba rugi jadi tidak realistis dan bisa menyesatkan manajemen.

Solusi:

  • Buat kebijakan penilaian cadangan kerugian piutang
  • Tetapkan batas waktu maksimal piutang (misal: 90 hari).
  • Kaji kembali SOP penagihan dan lakukan konfirmasi piutang secara berkala.

6. Perbedaan Data Persediaan Fisik dan Buku

Temuan umum: Stok barang di gudang tidak sesuai dengan catatan dalam sistem. Ada barang yang hilang, double input, atau salah input.

Risiko: Mengganggu arus produksi atau penjualan, menyebabkan kerugian tanpa terdeteksi, dan merusak kepercayaan pelanggan.

Solusi:

  • Lakukan stock opname rutin(bulanan atau per kuartal).
  • Gunakan software yang terkoneksi langsung dengan pencatatan penjualan dan pembelian.
  • Beri pelatihan kepada bagian gudang dan admin agar disiplin dalam input data.

7. Laporan Keuangan Tidak Tepat Waktu

Temuan umum: Laporan keuangan baru selesai disusun 1–2 bulan setelah akhir bulan berjalan. Bahkan ada yang hanya membuat laporan tahunan.

Risiko: Manajemen kehilangan arah pengambilan keputusan. Bisnis berjalan tanpa data yang real-time.

Solusi:

  • Buat jadwal tutup bukuyang disiplin setiap akhir bulan.
  • Gunakan sistem otomatisasi laporan (seperti Accurate) agar laporan bisa keluar maksimal 7 hari kerja setelah akhir bulan.
  • Buat dashboard sederhana agar laporan keuangan bisa dipantau secara visual dan cepat.

8. Ketergantungan pada Satu Orang (Key Person Risk)

Temuan umum: Proses keuangan atau operasional hanya diketahui oleh satu orang senior/staf lama. Ketika orang tersebut resign, sistem menjadi kacau.

Risiko: Gangguan operasional besar, kehilangan pengetahuan penting, dan kesulitan dalam audit atau transisi.

Solusi:

  • Dokumentasikan semua SOP dan proses penting secara tertulis.
  • Lakukan rotasi atau pelatihan silang antartim.
  • Libatkan konsultan eksternal seperti MAB Consulting untuk menyusun dokumentasi sistemik.

Kesimpulan

Temuan audit bukan bencana—justru bisa menjadi alarm sehat bagi perusahaan untuk memperbaiki sistem. Perusahaan yang menyambut hasil audit dengan sikap terbuka justru punya peluang lebih besar untuk berkembang secara sehat dan profesional.

Mengantisipasi temuan-temuan yang umum terjadi bisa dilakukan mulai dari hal sederhana: disiplin prosedur, penggunaan sistem yang terintegrasi, dan pembagian peran yang jelas. Jika internal perusahaan belum memiliki cukup sumber daya atau pengalaman untuk menangani hal ini, menggunakan jasa konsultan seperti MAB Consulting bisa menjadi langkah strategis.

PT. Mitra Akselerasi Bersama – 0877 9419 2444

Office 1 :

Jl. Taman Cokroaminoto no 4 RT / RW 001 / 008 Kelurahan Dr. Soetomo Kecamatan Tegalsari Kota Surabaya 60264

Office 2 :

Regus – Pakuwon Center,
Jl. Embong Malang no 1 – 5 On 23rd Floor, Tegalsari ,Kota Surabaya

Office 3 :

Perumahan Citraland Quenstown Blok Q1 No. 56

Sambikerep, Surabaya 60216

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *