Kenaikan PPN 12% Mulai 2025 : Penjelasan Lengkap, Dampak, dan Strategi untuk Pengusaha | Pada awal 2025, dijadwalkan pemerintah akan memberlakukan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% untuk berbagai barang. Yang baru- baru ini diketahui bahwa barang yang dimaksud merupakan kelompok barang mewah. Kebijakan ini merupakan bagian dari peraturan undang- undang yang telah dibuat sebelumnya. selain itu, hal ini juga upaya pemerintah untuk meningkatkan penerimaan negara dan menciptakan pemerataan fiskal.
Urusan mengenai pajak memang tidak ada habisnya. Banyak para pelaku usaha baik kecil, menengah dan perusahaan besar yang masih kesulitan dalam pengelolaan pajak. MAB Consulting hadir untuk membantu para pelaku bisnis di berbagai bidang usaha dalam urusan perpajakan. Kami menyediakan layanan jasa konsultasi pajak dengan mengikuti aturan perpajakan yang berlaku. Hubungi kami untuk diskusi dengan tim sales kami melalui LINK INI.
Kenaikan tarif PPN yang lebih tinggi pada barang mewah tentu saja membawa banyak pertanyaan, terutama mengenai jenis barang yang akan dikenakan pajak baru ini. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang barang-barang mewah yang akan dikenakan kenaikan PPN 12% mulai 2025 dan dampaknya terhadap konsumen dan pelaku usaha.
Apa Itu PPN dan dasar kenaikan PPN
PPN adalah pajak yang dikenakan pada setiap transaksi jual beli barang dan jasa. Pemerintah Indonesia selama ini mengenakan tarif PPN sebesar 10%. Pada tahun 2024 lalu naik sebesar 11% dan dijadwalkan mulai 2025, tarif ini akan naik lagi menjadi 12%. Kenaikan ini sebenarnya merujuk pada peraturan undang- undang nomor 7 tahun 2021 tentang harmonisasi perpajakan. Dimana tarif ppn disesuaikan secara bertahap dan ditetapkan 12% paling lambat 1 Januari 2025.
Barang mewah adalah barang yang tidak esensial dan biasanya dibeli oleh konsumen dengan penghasilan tinggi. Pemerintah ingin memastikan bahwa barang-barang ini juga dikenakan pajak yang seimbang, melindungi masyarakat menengah. Hal ini tentu tanpa membebani konsumen yang membeli barang kebutuhan pokok.
Barang Mewah yang Akan Dikenakan PPN 12%
Beberapa contoh barang mewah yang akan dikenakan pajak ini antara lain:
-
Kendaraan Bermotor Mewah
Kendaraan bermotor baik roda 2 maupun roda 4 dengan spesifikasi tertentu akan masuk dalam golongan yang tarif ppn nya dinaikan. Kecuali kendaraan seperti ambulan, kendaraan jenazah, kendaraan damkar, kendaraan tahanan, angkutan umum, dan kendaraan untuk kepentingan negara.
-
Properti dan Hunian Mewah
Properti atau rumah mewah di kawasan elit yang nilai jual nya 30 miliar atau lebih juga akan dikenakan PPN 12%. Properti ini meliputi rumah mewah, apartemen, kondominium dan juga town house. Hal ini tentu akan berpengaruh pada harga jual yang semakin tinggi.
-
Transportasi mewah lainnya
Selain itu, transportasi mewah lainnya juga ikut menjadi bagian dari kenaikan ppn. Seperti pesawat udara (kecuali untuk keperluan negaradan angkutan udara niaga), balon udara, kapal pesiar mewah kecuali untuk kepentingan negara, angkutan umum dan usaha pariwisata.
Dampak Pengenaan PPN 12% pada Konsumen dan Industri
Bagi konsumen, tarif PPN yang lebih tinggi berarti harga barang-barang mewah akan naik. Sebagai contoh, mobil sport, rumah mewah akan menjadi lebih mahal. Hal ini tentu akan mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang mengandalkan barang-barang ini sebagai simbol status atau investasi.
Bagi industri, pengusaha yang bergerak di sektor barang mewah perlu menyesuaikan strategi pemasaran dan harga jual produk mereka. Beberapa produk mungkin mengalami penurunan permintaan, karena konsumen menjadi lebih sensitif terhadap harga. Oleh karena itu, pelaku usaha perlu mempertimbangkan dengan matang strategi harga dan cara memasarkan produk.
Namun, ada juga kemungkinan bahwa bagi sebagian kalangan, barang-barang mewah tetap akan dibeli meskipun harga naik. Ini karena barang-barang tersebut dianggap sebagai prestige atau investasi jangka panjang.
Persiapkan Bisnis Anda Menghadapi PPN 12%
Bagi pengusaha, perubahan tarif PPN ini harus dipersiapkan dengan baik. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Menyesuaikan Harga Jual: Pengusaha perlu melakukan kalkulasi ulang harga jual produk mereka untuk mengakomodasi perubahan tarif pajak ini. Penyesuaian harga ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengurangi minat konsumen.
- Mengevaluasi Pembukuan dan Administrasi Pajak: Pengusaha juga perlu memastikan bahwa sistem pembukuan dapat menangani perubahan tarif pajak dengan baik. Hal ini termasuk dalam hal penghitungan dan pelaporan PPN yang benar.
- Konsultasi dengan Ahli Pajak: Mengingat kompleksitas perubahan kebijakan ini, pengusaha disarankan untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak yang berpengalaman. Konsultasi ini akan membantu mereka memahami aturan terbaru dan menghindari kesalahan dalam pelaporan pajak.
Butuh Bantuan Mengelola Pajak? MAB Consulting Siap Membantu!
Jika Anda merasa kebingungan dengan perubahan tarif PPN 12% atau kesulitan dalam perencanaan pajak, MAB Consulting dapat memberikan solusi yang Anda butuhkan. Kami memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam mengelola pajak untuk berbagai jenis usaha.
Kami dapat membantu Anda memahami dampak perubahan tarif pajak ini terhadap bisnis Anda. Apakah Anda seorang pengusaha yang berencana menyesuaikan harga jual produk? Atau Anda ingin memastikan kewajiban pajak Anda dilaporkan dengan tepat? MAB Consulting siap membantu.
Dengan pengalaman dari setiap tim kami di bidang perpajakan, kami menawarkan berbagai layanan konsultasi pajak. Mulai dari perencanaan pajak, strategi efisiensi, hingga kepatuhan pelaporan pajak. Kami juga dapat membantu Anda mengoptimalkan manajemen keuangan perusahaan melalui layanan tambahan seperti audit internal, pemenuhan sistem akuntansi digital, manajemen bisnis dan pengelolaan SDM.
Hubungi kami MAB Consulting melalui LINK INI dan dapatkan potongan harga untuk setiap pembaca setia blog dan artikel kami.
